ERQITA NEWS Rapat Koordinasi Normalisasi Saluran SS Pasir Panggang yang digelar di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Karawang, Senin (17/11/2025), menjadi lanjutan dari tensi panas antara Kepala Desa Wadas dan Kepala Desa Purwadana terkait rencana normalisasi sungai yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di wilayah Telukjambe Timur.
"Dalam rapat tersebut, Kepala Desa Purwadana, E. Heryana, SH., MH., memaparkan sejarah aliran SS Pasir Panggang beserta jalur teknisnya. Di hadapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, pihak PJT, dan tim teknis, Heryana menegaskan bahwa dirinya mendukung langkah pemerintah untuk mengambil kembali tanah atau aset negara yang berkaitan dengan program normalisasi.
"Namun, ia menolak dua opsi rencana akhir aliran normalisasi yang diarahkan berakhir di Desa Purwadana atau digeser ke jalur Sungai Cisalak. Menurutnya, kedua opsi tersebut justru akan menambah risiko banjir besar bagi warganya. Pandangan ini disampaikan berdasarkan kajian internal dan aspirasi masyarakat yang dituangkan melalui Berita Acara Usulan Masyarakat Desa Purwadana.
"Heryana mengingatkan bahwa tiga dusun—Dusun I Sumedangan, Dusun II Jenebin, dan Dusun IV Bugel—sudah langganan banjir setiap tahun meski tanpa kiriman air dari daerah lain. “Rakyat saya sedang menangis menunggu hasil pertemuan ini, Pak. Tanpa kiriman air saja kami setiap tahun kebanjiran, apalagi kalau nanti harus menampung kiriman tambahan,” tegasnya dalam video yang turut dipresentasikan.
"Sebagai solusi, Kepala Desa Purwadana merekomendasikan agar aliran normalisasi dialihkan langsung menuju Sungai Citarum di wilayah Karang Sinom. Ia juga mengusulkan percepatan pembangunan drainase kota di sepanjang Jalan Interchange untuk mitigasi banjir yang dialami tiga desa: Wadas, Sekamakmur, dan Purwadana.
Setelah mendengar pemaparan lengkap beserta data pendukung, rapat memutuskan untuk menunda dan mengkaji ulang program normalisasi SS Pasir Panggang.
(Pitri)
0 Comments
Tinggalkan Komentar Di Sini