Perajin Bendera Merah Putih Asli Garut Diabadikan dalam sebuah Monumen

 

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, meresmikan Monumen Perajin Merah Putih Asli Garut yang dilaksanakan di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Senin (21/8/2022). (Foto : Deni Seftiana/Diskominfo Garut).





Leles,Garut,E News - Senin (22/8/2022), menjadi hari bersejarah tersendiri bagi para perajin bendera Merah Putih yang ada di sekitar Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, karena di hari tersebut telah diresmikan sebuah monumen lengkap dengan umbul-umbul berwarna merah putih yang dinamai "Perajin Bendera Merah Putih Asli Garut".


Momen tersebut terasa lebih spesial karena monumen bisa diresmikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar, Irjen Pol Suntana, serta didampingi oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.


Dalam sambutannya, Bupati Garut berterima kasih kepada perajin bendera merah putih, karena telah memberikan satu kebanggaan bagi Kabupaten Garut.


Ia menuturkan pihaknya sedang memikirkan untuk memberikan dan membayar premi BPJS Ketenagakerjaan bagi para perajin bendera Merah Putih melalui skema bonus produksi 5 energi terbarukan yang ada di Kabupaten Garut.


"Nah dari itu mungkin akan kami atur nanti untuk membayar BPJS ketenagakerjaan, supaya kalau tadi (ada yang) meninggal dunia, hanya dengan 18 ribu pak yah, 18 ribu BPJS ketenagakerjaan kalo meninggal dunia mendapatkan (jaminan kematian) itu 42 juta," tutur Bupati Garut.


Melalui hal tersebut, ia berharap  bisa memberikan keringanan bagi perajin yang kehilangan tulang punggung keluarganya.


Sementara, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberikan satu masukan agar para perajin tidak hanya fokus pada pembuatan bendera saja, namun juga bisa membuat inovasi lain dengan tetap mengusung tema merah putih.


"Ada perhiasan, ada patung kecil _aya_ benderana, bikin misalkan suvenir Garut bambu runcing _aya_ bendera kecilnya, jadi merah putihnya itu silahkan terjemahkan ke semua jenis _nu piduiteun_ tapi temana merah putih itu masukan saya, sehingga dengan begitu nanti pasarnya lebih besar," ucapnya.


Ia juga menginginkan semua yang bertema merah putih harus bisa teridentikan dengan Kecamatan Leles Kabupaten Garut.


"Ini kelebihannya Garut dibanding dengan daerah lain, punya spesialis-spesialis, (contohnya) ada Kampung Domba Garut, ada Kampung Cukur Asgar, ada juga kampung perajin bendera merah putih, mudah mudahan membangkitkan ekonomi  Garut (serta) Jawa Barat, dan mengharumkan nama Garut dan Jawa Barat ke seluruh Nusantara, sekali lagi terima kasih untuk kepolisian Republik Indonesia daerah Jawa Barat dan Garut," ungkap Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.


Di tempat yang sama, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, mengatakan bahwa pihaknya akan menjamin keamanan investasi asosiasi perajin bendera merah putih, bahkan ia memaparkan pihaknya akan membantu apapun yang dibutuhkan oleh para perajin.


"(karena) kami berkomitmen untuk itu, seperti kami berkomitmen untuk mengembangkan teman-teman tukang cukur dengan koperasinya di wilayah Banyuresmi," papar Kapolda Jabar.


Sementara, Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengungkapkan sejarah perajin bendera merah putih yang ada di daerah Kecamatan Leles ini berawal sejak tahun 1967, yang digagas oleh 6 orang inisiator salah satunya bernama Nasib. Namun dari 6 orang tersebut, imbuh Kapolres Garut, kini tersisa 2 orang saja, karena 4 orang lainnya sudah meninggal dunia.


"Jadi perkembangannya itu berawal dari sini Pak, itu namanya kampung Babakan Sari Kecamatan Leles, ini merupakan cikal bakal dari UMKM pengrajin bendera merah putih," ungkap Kapolres Garut.


Ia menjelaskan awalnya para perajin hanya menjual di daerah Bandung saja dan terus berkembang hingga akhirnya pada tahun 2005 mulai melakukan penjualan di luar pulau Jawa.


"Alhamdulillah bapak sampai dengan saat ini, total dari pengrajin bendera merah putih khususnya di Kabupaten Garut ini sudah mencapai kurang lebih 3.500 orang pak," jelas AKBP Wirdhanto.


Perajin bendera merah putih di Kecamatan Leles sendiri, imbuh Wirdhanto, terdiri dari 3 komponen, yakni komponen pemodal, produksi atau konvesi, dan komponen penjual. Ia juga menilai jika bendera yang dibuat di Kecamatan Leles ini sudah tersebar ke banyak daerah di Indonesia. Sehingga hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Garut.


"Sekarang berjualannya sudah _online_ dan juga ada sebagian yang masih _offline_, dan rupanya ini semuanya ini sudah menjual (atau) mendistribusikan sampai dari Sabang sampai Merauke pak," imbuhnya.


Ketua Asosiasi Perajin Bendera Merah Putih Kabupaten Garut, Rhamdan Zaelani, menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang telah diberikan oleh pihak kepolisian, pemerintah daerah dan pihak lainnya atas pembangunan dan diresmikannya Monumen Perajin Bendera Merah Putih Asli Garut ini.


"Dengan harapan semoga kegiatan ini bisa lebih memupuk semangat kita untuk terus bangkit dan bertahan, setelah beberapa tahun ini ekonomi tersendat karena Pandemi Covid-19," tandasnya.


Kecamatan Leles sendiri sudah sejak lama dikenal sebagai sentra perajin bendera Merah Putih.


Tentunya tat kala memasuki peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, omset para perajin meningkat tajam. Bahkan pemesan saat ini bukan hanya di Jawa Barat saja, melainkan sudah malang melintang ke berbagai pelosok di Indonesia.

Penulis : Muhamad Azi Zulhakim

Penyunting : Yanyan Agus Supianto


0 Comments

Tinggalkan Komentar Di Sini