PGRI Garut Gelar Workshop dan Temu 1000 Guru, Perkuat Komitmen “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

 ‎‎


‎Erqita News, Tarogong Kidul – Persatuan Gurut Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut menyelenggarakan Workshop Pendidikan dan Temu 1000 Guru di Auditorium IAI Persis Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.100 peserta dari berbagai kecamatan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Asep Wawan Budiman.

‎Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan apresiasi kepada PGRI Kabupaten Garut atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.

‎“Ini hal yang sangat luar biasa sekali. Kami dari Pemda Garut, dari Dinas Pendidikan, sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih khususnya kepada PGRI Kabupaten Garut telah menyelenggarakan kegiatan workshop dan Temu 1000 Guru di tempat ini,” ujar Asep Wawan Budiman.

‎Workshop ini menitikberatkan pada penguatan pembiasaan karakter siswa melalui program prioritas Kementerian Pendidikan, yaitu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH). Kepala Dinas menyampaikan bahwa Pemda Garut telah menyiapkan rencana penguatan karakter pada tahun 2026 melalui program Sekolah Hebat (Hejo Bersih dan Sehat) yang melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas KB. Teladan guru menjadi poin penting dalam keberhasilan pembinaan karakter tersebut.

‎“Karakter ini akan lebih mudah bisa dicerna, bisa dipahami dan bisa diikuti oleh siswa kalau diberi contoh oleh para gurunya, suri tauladan dan contoh diharapkan datang dari guru yang langsung bersentuhan dengan anak-anak atau siswa,” tegasnya.

‎Ketua PGRI Kabupaten Garut, Encep Suherman, menjelaskan bahwa 7 KAIH merupakan langkah strategis Kemendikdasmen untuk membentuk generasi dengan fondasi karakter yang kuat.

‎“Ketujuh kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat yang cukup,” jelas Encep Suherman.

‎Program 7 KAIH diarahkan untuk membentuk peserta didik yang unggul secara intelektual sekaligus tangguh secara emosional dan sosial.

‎“Sebagai pendidik, kita berkomitmen untuk mengawal suksesnya 7 KAIH ini menuju Generasi Emas 2045. Program ini bukan sekadar kebijakan melainkan sebuah langkah konkret untuk mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia,” tambahnya.

‎Ketua Panitia, Asep Kurnia, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi upaya memperkuat pembiasaan karakter di satuan pendidikan sesuai amanat kebijakan nasional.

‎“Kami meyakini bahwa keberhasilan pendidikan karakter tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama seluruh stakeholder pendidikan. Oleh karena itu, pertemuan besar ini menjadi momentum untuk menyamakan langkah, menyatukan komitmen, dan memperkuat kolaborasi lintas peran,” ujar Asep Kurnia.

‎Tujuan utama kegiatan ini mencakup peningkatan pemahaman pendidik dan orang tua tentang pentingnya pendidikan karakter melalui Gerakan 7 KAIH, peningkatan motivasi pemangku kepentingan dalam mendukung pembiasaan

‎*GARUT, Tarogong Kidul* – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut menyelenggarakan Workshop Pendidikan dan Temu 1000 Guru di Auditorium IAI Persis Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.100 peserta dari berbagai kecamatan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Asep Wawan Budiman.

‎Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan apresiasi kepada PGRI Kabupaten Garut atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.

‎“Ini hal yang sangat luar biasa sekali. Kami dari Pemda Garut, dari Dinas Pendidikan, sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih khususnya kepada PGRI Kabupaten Garut telah menyelenggarakan kegiatan workshop dan Temu 1000 Guru di tempat ini,” ujar Asep Wawan Budiman.

‎Workshop ini menitikberatkan pada penguatan pembiasaan karakter siswa melalui program prioritas Kementerian Pendidikan, yaitu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH). Kepala Dinas menyampaikan bahwa Pemda Garut telah menyiapkan rencana penguatan karakter pada tahun 2026 melalui program Sekolah Hebat (Hejo Bersih dan Sehat) yang melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas KB. Teladan guru menjadi poin penting dalam keberhasilan pembinaan karakter tersebut.

‎“Karakter ini akan lebih mudah bisa dicerna, bisa dipahami dan bisa diikuti oleh siswa kalau diberi contoh oleh para gurunya, suri tauladan dan contoh diharapkan datang dari guru yang langsung bersentuhan dengan anak-anak atau siswa,” tegasnya.

‎Ketua PGRI Kabupaten Garut, Encep Suherman, menjelaskan bahwa 7 KAIH merupakan langkah strategis Kemendikdasmen untuk membentuk generasi dengan fondasi karakter yang kuat.

‎“Ketujuh kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat yang cukup,” jelas Encep Suherman.

‎Program 7 KAIH diarahkan untuk membentuk peserta didik yang unggul secara intelektual sekaligus tangguh secara emosional dan sosial.

‎“Sebagai pendidik, kita berkomitmen untuk mengawal suksesnya 7 KAIH ini menuju Generasi Emas 2045. Program ini bukan sekadar kebijakan melainkan sebuah langkah konkret untuk mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia,” tambahnya.

‎Ketua Panitia, Asep Kurnia, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi upaya memperkuat pembiasaan karakter di satuan pendidikan sesuai amanat kebijakan nasional.

‎“Kami meyakini bahwa keberhasilan pendidikan karakter tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama seluruh stakeholder pendidikan. Oleh karena itu, pertemuan besar ini menjadi momentum untuk menyamakan langkah, menyatukan komitmen, dan memperkuat kolaborasi lintas peran,” ujar Asep Kurnia.

‎Tujuan utama kegiatan ini mencakup peningkatan pemahaman pendidik dan orang tua tentang pentingnya pendidikan karakter melalui Gerakan 7 KAIH, peningkatan motivasi pemangku kepentingan dalam mendukung pembiasaan karakter, serta penguatan sinergi antara pemerintah, PGRI, dan lembaga pendidikan dalam menghadirkan pendidikan bermutu bagi peserta didik di Kabupaten Garut.

‎------------------------

‎(dn) 

0 Comments

Tinggalkan Komentar Di Sini