Wabup Garut Cek Langsung Penyaluran PMT di Desa Pameungpeuk

 

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman meninjau pelaksanaan kegiatan _door to door_ penyaluran bantuan PMT bagi balita stunting yang ada di Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Minggu (18/9/2022).

 Pameungpeuk,E News - Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman meninjau pelaksanaan kegiatan _door to door_ penyaluran bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita stunting yang ada di Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Minggu (18/9/2022).


Ia mengungkapkan, setelah dilakukan intervensi PMT dari pemerintah daerah, balita stunting khususnya yang berada di Desa Pameungpeuk mengalami perkembangan yang baik, berupa peningkatan tinggi badan dari mulai 1cm - 3cm.


"Ini memang dengan diberikan makanan itu cukup bagus (perkembangannya), cuman untuk bisa keluar dari stunting ternyata memerlukan waktu yang cukup lama," ucapnya.


Selain itu, Helmi menuturkan, kegiatan kali ini dalam rangka memastikan bahwa program PMT yang dijalankan oleh pemerintah, seluruhnya bisa tersalurkan langsung kepada balita stunting.


"Kemudian harus memastikan (makanan itu) dimakan oleh anak-anak atau tidak, ya Alhamdulillah semua dimakan oleh anak-anak (stunting)," lanjutnya.


Ia memaparkan, ada salah seorang balita dengan perkembangan pertumbuhan yang lambat akibat suatu penyakit, maka dari itu ia meminta agar balita tersebut untuk dirujuk ke dokter anak.


"Sudah saya minta untuk dirujuk ke dokter anak, penyakit apa yang menyebabkan daripada terlambatnya pertumbuhan, termasuk ketika kita kasih intervensi (PMT)," ungkapnya.


Helmi menyampaikan, penanganan balita stunting ini tidak lepas dari peran para kader yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait stunting.


Terakhir, ia menyampaikan bahwa penyebab stunting itu tidak hanya dari faktor makanan saja, tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti rumah yang sehat, ketersediaan septik tank, maupun lingkungan.


"Sebenarnya (tanggung jawab) kita semua (dalam mengedukasi pra nikah), kalau masalah keagamaan kan ada dari KUA, (tapi tetap) tanggung jawab semua, tanggung jawab keluarga juga, kan keluarga bisa mendidik," tandasnya.





Penulis : Nindi Nurdiyanti 


0 Comments

Tinggalkan Komentar Di Sini